
Muhammad Adlin Sila
Dr. Muhammad Adlin Sila melalui buku Maudu’: A Way of Union With God (ANU Press, 2015), menawarkan studi etnografis mengenai komunitas Sayyid Cikoang di Sulawesi Selatan – khususnya tentang kajian terhadap peran keturunan Sayyid Jalaluddin al-‘Aidid, seorang guru-pedagang Hadhrami yang memiliki wibawa dan karisma besar yang konon pertama kali menetap di Gowa, Makassar pada abad ke-17. Studi ini menarik karena migrasi Sayyid Jalaluddin terjadi jauh sebelum diaspora besar Hadhrami ke Asia Tenggara pada pertengahan abad ke-19. Buku ini awalnya berasal dari tesis MA di ANU, namun segera diakui sebagai kontribusi penting terhadap studi Hadhrami di Indonesia. Muhammad Adlin Sila kemudian menyelesaikan gelar PhD dalam bidang Antropologi di kampus yang sama di ANU, dengan judul disertasi “Being Muslim in Bima, Sumbawa, Indonesia: Practices, Politics and Cultural Diversity”. Kajian tentang Islam di Makassar dan di Bima ini menurut Professor James Jim Fox telah menjadikan Muhammad Adlin Sila sebagai salahsatu peneliti utama dalam keberagaman tradisi Islam di Indonesia bagian timur. Disertasi ini menjadi yang pertama dalam bidang antropologi yang memperoleh penghargaan sebagai yang terbaik (the most outstanding PhD Thesis) tentang Indonesia di ANU yang diberikan oleh The Ann Bates Prize pada 2015. Disertasi ini kemudian diterbitkan menjadi buku oleh Leiden University Press (LUP) pada 2021 dengan judul: Being Muslim in Indonesia: Religiousity, Politics and Cultural Diversity in Bima. Bidang keahlian dan minat riset Muhammad Adlin Sila adalah: antropologi sosial, studi agama dan gerakan keagamaan.